WELCOME to JF's ZONE

arek STIKOM SURABAYA

Jeff's says :

Inspirasiku untuk membuat blog yang dapat memberikan segala pengetahuan dan dapat menjadi tuntunan bagi sobat JF's Zone. Pengetahuan dengan dasar Teknologi Informasi yang aku dapatkan sehingga dapat berguna bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai inspirasi dalam memperoleh wawasan.

Aku ingin ilmuku bermanfaat bagi orang lain...


Tips Menghemat Baterai di Notebook/Netbook ImageJika anda sering pergi ke cafe, mall, bandara atau ke tempat lain serta selalu membawa notebook/netbook, anda mungkin sering mengalami masalah karena daya battery notebook anda tidak bertahan lama saat dinyalakan. Untuk mengatasinya, coba gunakan tips berikut ini untuk menghemat baterai dari notebook atau netbook yang anda miliki.
Tips ini tidak akan bermanfaat jika baterai dari notebook anda memang sudah tua atau kondisinya telah drop yang hanya bertahan selama beberapa menit saat dinyalakan. Tidak ada cara lain selain mengganti baterai notebook lama dengan yang baru. Untuk yang lain, yang kondisi baterai notebooknya masih normal, bisa mencoba tips menarik ini.
Untuk membantu memaksimalkan kinerja dari baterai notebook anda, penting untuk terlebih dahulu memahami bagaimana sebenarnya cara kerja baterai dan kemana saja listrik dialirkan. Dengan memahami hal tersebut anda akan dapat menentukan langkah apa saja yang harus dikerjakan guna menghemat baterai dari laptop yang anda miliki.
Kemana saja aliran listrik dari baterai mengalir?
Microsoft, melalui Blog Windows 7 Engineering-nya telah menyusun diagram yang sangat bermanfaat untuk anda guna mengetahui kemana saja aliran listrik di notebook anda mengalir. Pada diagram tersebut terlihat jelas bahwa layar LCD merupakan perangkat yang paling banyak memakan energi dari notebook. Dari diagram itu juga anda dapat membantu kita untuk memaksimalkan penghematan baterai dari notebook/netbook yang anda pakai.
Tips Menghemat Baterai di Notebook/Netbook ImageHal pertama yang perlu anda lakukan untuk efisiensi daya adalah menentukan dengan cermat konfigurasi penghematan baterai, kapan layar notebook anda akan mati secara otomatis apabila tidak digunakan (lihat diagram sekali lagi, layar LCD merupakan perangkat yang paling boros daya) dan pngaturan-pengaturan yang lain.
Tips Menghemat Baterai di Notebook/Netbook Image
Selanjutnya, lakukan efisiensi dari perangkat lain seperti menentukan berapa lama hardisk drive akan berhenti setelah tidak ada transfer data, penghematan daya untuk Wi-Fi, processor, kartu grafis dan perangkat lainnya. Anda juga dapat menentukan kapan kipas dari notebook akan menyala, apakah tetap pada kondisi default (mengikuti kinerja operating system) atau sesuai dengan yang anda kehendaki (pada beberapa kondisi akan memperlambat kinerja dari notebook) yang tentunya akan lebih menghemat baterai dari notebook anda.
Tips Menghemat Baterai di Notebook/Netbook Image
Sesuai dengan apa yang kita lihat pada diagram, hal paling penting dari semua cara penghematan baterai, adalah dengan melakukan penghematan daya pada layar. Anda dapat melakukan penghematan dengan mengendalikan cahaya yang keluar dari layar notebook dan meredupkannya seredup-redupnya sampai batas tertentu dimana anda masih dapat melihat layar notebook. Meskipun penting, hal ini tidak dianjurkan untuk anda yang memiliki penglihatan yang kurang tajam karena dapat menyebabkab sakit pada mata anda. Jadi meskipun penting, jangan korbankan mata anda hanya untuk sebuah baterai notebook Tips Menghemat Baterai di Notebook/Netbook Image
Lanjut dengan langkah selanjutnya, matikan beberapa device yang pada saat itu tidak digunakan tetapi masih aktif. Device yang mungkin tidak berguna seperti Wi-Fi, bluetooth, LAN card maupun device lain yang tidak diperlukan. Cobalah untuk menghindari pemakaian device eksternal seperi hardisk eksternal, flash disk atau perangkat USB lain karena beberapa dari device itu memang sangat menguras kinerja dari baterai notebook anda.
Tips Menghemat Baterai di Notebook/Netbook Image
Selain hardware, kadang software juga menjadi penyebab notebook anda tidak dapat bertahan lama saat dinyalakan. Terlebih lagi jika pada notebook anda banyak aplikasi yang berjalan di background (aplikasi yang tetap berjalan tetapi tidak terlihat pada layar) yang sebenarnya aplikasi tersebut tidak diperlukan. Bagi yang sudah terbiasa mengutak-atik system, anda dapat dengan mudah untuk mematikan aplikasi yang tidak berguna tersebut. Tetapi, bagi yang “blank” dan tidak terbiasa akan kebingungan bagaimana cara mematikan aplikasi tersebut. Hal ini dapat diatasi dengan cara menggunakan software Aerofoil yang dapat membantu anda untuk mengatasinya. Aerofoil adalah salah satu software gratis yang dapat membantu anda memanajemen aplikasi yang berjalan di notebook anda serta dapat membantu anda melakukan penghematan daya di notebook.
Tips Menghemat Baterai di Notebook/Netbook Image
Satu langkah lagi yang perlu anda lakukan untuk menghemat baterai, usahakan untuk menggunakan mode Hibernate jika notebook anda memang tidak digunakan. Mode hibernate memang tidak sepenuhnya mematikan notebook anda, tetapi ini menjadi pilihan yang baik apabila anda tidak menggunakan notebook tanpa harus mematikan aplikasi yang anda gunakan sebelumnya.
Tips Menghemat Baterai di Notebook/Netbook Image
Sebagai langkah tambahan, anda perlu melakukan perawatan baterai notebook anda karena pada dasarnya semakin lama baterai notebook maka ketahanan daya dan kualitas baterai semakin menurun. Anda dapat melakukan perawatan baterai dengan cara menghindarkan notebook anda bekerja pada suhu ruang yang panas dan melepas baterai dari notebook anda jika tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Berapa lama daya tahan baterai dari notebook anda saat ini? Adakah pengalaman menarik yang anda alami dengan baterai notebook yang anda punya?
jangan lupa tinggalin commentnya....JFZOne

Cara Kerja TouchScreen

0 Comments Diposkan oleh Antonius Jefry di 9:01 PM

Mengenali bagaimana cara kerja layar sentuh dapat membantu untuk merawat dan membedakan jenis-jenis layar sentuh pada handphone jaman sekarang ini. Ada 3 jenis, yaitu resistive, capacitive dan surface acoustic wave system.


1. Resistive Screen

Sistem resistif layarnya dilapisi oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan lapisan resistif adalah lapisan yang menahan arus listrik.

Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sebuah bintik-bintik transparan pemisah, sehingga lapisan ini pasti terpisah satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan konduktif tersebut juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi.


Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi gangguan pada arus listrik referensi tersebut.

Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan ke controllernya untuk di proses lebih lanjut lagi.

Informasi sentuhan tadi diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian informasi diintegrasikan dengan program lain sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan.

Layar dengan teknologi ini memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor akan tampak kurang jernih. Touch sensor jenis ini sangat rentan dan lemah terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam.

Teknologi ini tidak akan terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau air, namun akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik, laboratorium, dan banyak lagi.

Definisi sederhananya:

Layar yang cara kerjanya harus ditekan, dapat menggunakan jari atau benda apapun yg ditekankan di layar. Kelemahan untuk layar ini adalah jika diletakkan dikantong (terutama kantong celana), bisa tertekan-tekan dan mengakibatkan layar jadi gampang rusak karena sering tertekan.

Indoor: sangat baik
Outdoor: kurang optimal

Contoh HP yg menggunakan layar resistif adalah Samsung Star, Sony Erricson W950. Siri-cirinya adalah dengan disertakan stylus didalam paket HP-nya. Pilihlah wadah yang menggunakan model flip, jadi layar dapat terlindung dari tekanan. Sebaliknya tidak disarankan menggunakan wadah HP model pouch.


2. Capacitive Screen

Sistem kapasitif memiliki sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya. 

Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi.

Ketika jari tangan Anda menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.

Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.

Capasitive touchscreen baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari. Tampilan layarnya memiliki kejernihan hingga sekitar 90%, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dsb.

Definisi sederhananya:

Harus dengan sentuhan jari, tidak dapat menggunakan benda lain (kuku, stylus, dsb). Karena layar ini bekerja dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada ditubuh kita. Layar sentuh model kapasitif ini hampir tidak memiliki kelemahan yang berarti, karena layar ini adalah pengembangan terbaru untuk menggantikan layar resistif.

Indoor: sangat baik
Outdoor: sangat baik

Keunggulannya: layar jenis ini tidak terpengaruh terhadap tekanan, jadi walaupun HP diletakkan dikantong tidak menjadi masalah. Penggunaan wadah model pouch bisa dikategorikan aman. Ciri-cirinya adalah tidak disertakan stylus didalam paket HP-nya. Contoh HP yg menggunakan layar kapasitif adalah Samsung Corby Touchscreen, iPhone.


3. Surface Acoustic Wave System

Teknologi touchscreen ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik.

Selain itu dilengkapi juga dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonic tetap berada pada area layar monitor.

Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.




Perubahan gelombang ultrasonik yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah menjadi sebentuk data yang akan di teruskan ke controller untuk diproses lebih lanjut.

Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat Anda gunakan.

Teknologi ini tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen, sehingga lebih jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive touchscreen.

Tanpa adanya lapisan sensor juga membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama karena tidak akan ada lapisan yang dapat rusak ketika di sentuh, ketika terkena air, minyak, debu, dan banyak lagi.

Kelemahannya kinerja dari touchscreen ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain yang menempel di atasnya maka touchsreen dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan.

Touchscreen jenis ini cocok digunakan pada ruangan training komputer, keperluan dalam ruangan untuk menampilkan informasi dengan sangat jernih dan tajam dan saat presentasi dalam ruangan.


Multi Touchscreen

Multi layar sentuh adalah pengembangan dari teknologi layar sentuh yang sudah ada. Dari arti kata “multi” yang berarti banyak, sudah terlihat bahwa keunggulan layar sentuh ini dapat disentuh oleh lebih dari satu jari. Layar multi sentuh ini mampu disentuh oleh puluhan jari dari orang yang berbeda-beda secara bersamaan.

Layar multi sentuh ini dapat digunakan untuk membesarkan, mengecilkan, mengubah posisi, dan memindahkan posisi objek pada layar monitor seperti foto atau games.

Label:



Overview RFID

RFID adalah proses identifikasi seseorang atau objek dengan menggunakan frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca informasi dari sebuah perangkat kecil yang disebut tag atau transponder (Transmitter + Responder). Tag RFID akan mengenali diri sendiri ketika mendeteksi sinyal dari perangkat yang kompatibel, yaitu pembaca RFID (RFID Reader).

RFID adalah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam perangkat yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis (Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi.

Pada sistem RFID umumnya, tag atau transponder ditempelkan pada suatu objek. Setiap tag membawa dapat membawa informasi yang unik, di antaranya: serial number, model, warna, tempat perakitan, dan data lain dari objek tersebut. Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID yang kompatibel, tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada pembaca RFID, sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan.

Sistem RFID terdiri dari empat komponen, di antaranya seperti dapat dilihat pada gambar 1:

• Tag: Ini adalah perangkat yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. Tag RFID sering juga disebut sebagai transponder.

• Antena: untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID dengan tag RFID.

• Pembaca RFID: adalah perangkat yang kompatibel dengan tag RFID yang akan berkomunikasi secara wireless dengan tag.
• Software Aplikasi: adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang dapat membaca data dari tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID diperlengkapi dengan antena sehingga dapat menerima dan memancarkan gelombang elektromagnetik.
Gambar 1. Sistem RFID


Pembaca RFID

Sebuah pembaca RFID harus menyelesaikan dua buah tugas, yaitu:

• Menerima perintah dari software aplikasi

• Berkomunikasi dengan tag RFID


Pembaca RFID adalah merupakan penghubung antara software aplikasi dengan antena yang akan meradiasikan gelombang radio ke tag RFID. Gelombang radio yang diemisikan oleh antena berpropagasi pada ruangan di sekitarnya. Akibatnya data dapat berpindah secara wireless ke tag RFID yang berada berdekatan dengan antena.

Tag RFID

Tag RFID adalah perangkat yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena yang terintegrasi di dalam rangkaian tersebut. Rangkaian elektronik dari tag RFID umumnya memiliki memori sehingga tag ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Memori pada tag secara dibagi menjadi sel-sel. Beberapa sel menyimpan data Read Only, misalnya serial number yang unik yang disimpan pada saat tag tersebut diproduksi. Sel lain pada RFID mungkin juga dapat ditulis dan dibaca secara berulang.


























Berdasarkan catu daya tag, tag RFID dapat digolongkan menjadi:


• Tag Aktif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari batere, sehingga akan mengurangi daya yang diperlukan oleh pembaca RFID dan tag dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang lebih jauh. Kelemahan dari tipe tag ini adalah harganya yang mahal dan ukurannya yang lebih besar karena lebih komplek. Semakin banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh tag RFID maka rangkaiannya akan semakin komplek dan ukurannya akan semakin besar.

• Tag Pasif: yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID. Rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih murah, ukurannya kecil, dan lebih ringan. Kelemahannya adalah tag hanya dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang dekat dan pembaca RFID harus menyediakan daya tambahan untuk tag RFID. Tag RFID telah sering dipertimbangkan untuk digunakan sebagai barcode pada masa yang akan datang. Pembacaan informasi pada tag RFID tidak memerlukan kontak sama sekali. Karena kemampuan rangkaian terintegrasi yang modern, maka tag RFID dapat menyimpan jauh lebih banyak informasi dibandingkan dengan barcode.

Pada tabel 1 diilustrasikan perbedaan utama antara teknologi barcode dengan RFID.

Tabel 1. Perbandingan Teknologi Barcode dengan RFID

Fitur pembacaan jamak pada teknologi RFID sering disebut sebagai anti collision.

Frekuensi Kerja RFID

Faktor penting yang harus diperhatikan dalam RFID adalah frekuensi kerja dari sistem RFID. Ini adalah frekuensi yang digunakan untuk komunikasi wireless antara pembaca RFID dengan tag RFID. Ada beberapa band frekuensi yang digunakan untuk sistem RFID. Pemilihan dari frekuensi kerja sistem RFID akan mempengaruhi jarak komunikasi, interferensi dengan frekuensi sistem radio lain, kecepatan komunikasi data, dan ukuran antena. Untuk frekuensi yang rendah umumnya digunakan tag pasif, dan untuk frekuensi tinggi digunakan tag aktif.

Pada frekuensi rendah, tag pasif tidak dapat mentransmisikan data dengan jarak yang jauh, karena keterbatasan daya yang diperoleh dari medan elektromagnetik. Akan tetapi komunikasi tetap dapat dilakukan tanpa kontak langsung. Pada kasus ini hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah tag pasif harus terletak jauh dari objek logam, karena logam secara signifikan mengurangi fluks dari medan magnet. Akibatnya tag RFID tidak bekerja dengan baik, karena tag tidak menerima daya minimum untuk dapat bekerja.

Pada frekuensi tinggi, jarak komunikasi antara tag aktif dengan pembaca RFID dapat lebih jauh, tetapi masih terbatas oleh daya yang ada. Sinyal elektromagnetik pada frekuensi tinggi juga mendapatkan pelemahan (atenuasi) ketika tag tertutupi oleh es atau air. Pada kondisi terburuk, tag yang tertutup oleh logam tidak terdeteksi oleh pembaca RFID.

Ukuran antena yang harus digunakan untuk transmisi data bergantung dari panjang gelombang elektromagnetik. Untuk frekuensi yang rendah, maka antenna harus dibuat dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan RFID dengan frekuensi tinggi.

Akurasi RFID

Akurasi RFID dapat didefinisikan sebagai tingkat keberhasilan pembaca RFID melakukan identifikasi sebuah tag yang berada pada area kerjanya. Keberhasilan dari proses identifikasi sangat dipengaruhi oleh beberapa batasan fisik, yaitu:

• Posisi antena pada pembaca RFID

• Karakteristik dari material lingkungan yang mencakup sistem RFID

• Batasan catu daya

• Frekuensi kerja sistem RFID

Akurasi Sistem RFID Frekuensi Rendah

Pada frekuensi rendah, contohnya pada frekuensi 13,56 MHz, komunikasi frekuensi radio antara tag dengan pembaca RFID sangat bergantung pada daya yang diterima tag dari antena yang terhubung dengan pembaca RFID. Pada ruang bebas, intensitas dari medan magnet yang diemisikan oleh antena berkurang teradap jarak, maka terdapat batas jarak di mana tag tidak aktif, dan komunikasi frekuensi radio tidak dapat terjadi. Pengurangan ukuran tag akan mengurangi juga batas jarak.

Komunikasi radio berkurang jika medan magnet harus menembus material yang mengurangi daya elektromagnetik, contohnya pada kasus objek dengan bahan logam. Tag RFID tidak akan terdeteksi ketika ditaruh di dalam logam, karena material logam akan meredam fluks magnet yang melalui tag secara drastis.

Orientasi dari tag sangat penting dan dapat menyebabkan medan magnet bervariasi. Jika orientasi tag RFID sejajar dengan arah propagasi energi, maka fluks adalah nol dan komunikasi radio frekuensi tidak akan terjadi walaupun jarak antara antena dan tag sangat dekat.

Akurasi Sistem RFID Frekuensi Tinggi

Pada frekuensi tinggi, perfomansi dari sistem RFID sangat bergantung pada lingkungan di mana komunikasi di antara tag dan pembaca RFID terjadi. Pada jarak tanpa hambatan proses identifikasi dapat terjadi pada jarak pada orde 10 meter. Tetapi bila ada hambatan maka jarak ini akan berkurang secara drastis.

Pada frekuensi tinggi, tag RFID bekerja secara aktif dengan daya dari batere. Akurasi dari tag RFID dapat berkurang karena kekurangan daya. Akurasi dari sistem RFID pada umumnya sangat bergantung dari lingkungan di mana sistem RFID dioperasikan. Tantangan desain sistem RFID adalah melakukan desain infrastruktur RFID di antara lingkungan yang kurang bersahabat yang telah dijelaskan sebelumnya.

Beberapa Arsitektur RFID Untuk Keamanan

Untuk penggunaan RFID untuk aplikasi sistem keamanan, terdapat beberapa macam arsitektur yang dapat digunakan.

Sistem Fixed Code

Sistem ini merupakan sistem paling sederhana yang paling sering digunakan. Kode tetap yang tersimpan di tag RFID dibaca dan dibandingkan dengan kode yang tersimpan database. Untuk keperluan ini dapat digunakan tag RFID yang hanya dapat ditulis satu kali saja dan belum diprogram sama sekali. User dapat memprogram sendiri tag tersebut. Kelemahannya adalah user dapat membuat copy dari tag RFID yang tidak dapat dibedakan oleh sistem keamanan. Tersedia pula tag RFID yang hanya dapat dibaca, dan telah diprogram pada proses produksi dengan nomor identifikasi yang unik. Sistem ini tidak memungkinkan pembuatan copy dari tag RFID. Sistem yang sederhana ini tingkat keamanannya paling rendah.

Sistem Rolling Code

Beroperasi dengan cara sama dengan sistem Fixed Code, akan tetapi kode rahasia pada tag RFID hanya berlaku pada periode waktu tertentu. Pembaca RFID pada sistem ini harus mempunyai kemampuan untuk menulis tag RFID. Tag RFID yang digunakan harus dapat diprogram berkali-kali. Jadinya setiap terjadi proses identifikasi maka sistem keamanan akan mengubah kode rahasia yang ada pada tag RFID, dan akan menggunakan kode rahasia tersebut untuk proses identifikasi selanjutnya.

Sistem ini memberikan tingkat keamanan yang lebih baik, tetapi yang harus dipertimbangkan adalah proses sinkronikasi kode rahasia.

Sistem Proteksi dengan Password

Sistem autentifikasi mutual yang sederhana dapat disediakan oleh sistem RFID dengan proteksi password. Data rahasia pada tag RFID hanya akan ditransmisikan setelah Pembaca RFID mengirimkan data berupa password yang sesuai untuk dapat membuktikan keabsahan pembaca RFID. Panjang dari password dapat bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan tingkat keamanan.

Password biasanya ditransmisikan dalam plain text. Waktu untuk menduga password bervariasi antar beberapa menit sampai beberapa tahun bergantung dari panjang dari password.

Untuk sistem keamanan dengan banyak pengguna dengan password berbeda, memiliki keterbatasan yaitu yaitu total waktu komunikasi yang sangat lama, karena pembaca RFID harus menduga password dari database yang tersedia.

Sistem Kombinasi Rolling Code dan Password

Merupakan sistem gabungan dengan fasilitas kode rahasia berubah-ubah dan password untuk melindungi kode rahasia yang tersimpan dalam tag RFID. Isu yang kritis dari sistem ini adalah waktu komunikasi dan sinkronisasi password. Dengan sistem ini akan memberikan tingkat keamanan yang tinggi.


Crypto Transponder

Digital Signature Transponder

Digital Signature Transponder adalah device crypto yang menggunakan system pertanyaan dan jawaban. Ini adalah merupakan generasi kedua dari tag RFID yang khusus digunakan untuk sistem keamanan, di mana hanya sebuah kunci yang dapat mengakses sistem kemanan tersebut. Sistem ini contohnya dapat diaplikasikan pada sistem pengamanan mobil. Pada saat inisialisasi, system 15 keamanan dan transponder bertukar kunci enkripsi rahasia. Kunci ini tidak dapat dibaca, hanya respon transponder terhadap pertanyaan yang dikirimkan system keamanan yang dapat dibaca.
Pada aplikasinya, sistem keamanan mengirimkan sejumlah bit bilangan acak (pertanyaan) kepada transponder menggunakan Pulse Width Modulation. Pada transponder pertanyaan tersebut dimasukkan ke dalam register pertanyaan. Untuk waktu yang singkat, energi disediakan oleh sistem keamanan dan rangkaian logika enkripsi akan menghasilkan respon (signature). Pada gambar 2 dapat dilihat sistem Crypto Transponder.

Gambar 2. Sistem Crypto Transponder

Respon R adalah fungsi dari kunci enkripsi Ke, challenge RAND, dan algoritma kriptografi Fc.

( , , ) c e R = f F RAND K

Respon dikembalikan ke sistem keamanan dengan menggunakan Frequency Shift Keying (FSK).

Sistem keamanan menghitung respon yang diharapkan dengan menggunakan algoritma yang sama dan kunci enkripsi yang sama dan membandingkan respon yang diterima dari transponder dengan hasil perhitungan. Hasil perhitungan dari respon yang diharapkan dapat selesai bersamaan dengan komunikasi antara transponder dengan sistem keamanan atau setelah menerima respon dari transponder. Jika hasilnya sama, maka informasi akan dikirimkan ke computer manajemen.

Keunggulan dari sistem ini adalah sebagai berikut:

• Respon berbeda pada setiap waktu, bergantung dari pertanyaan (challenge). Akibatnya proses autentifikasi adalah dinamis.

• Tidak ada bagian dari kunci enkripsi yang dikirimkan setelah inisialisasi.

• Kunci enkripsi tidak dapat dibaca.

• Transponder tidak dapat diduplikasi.

• Kunci enkripsi dapat dikunci atau diubah jika diinginkan dengan melakukan inisialisasi ulang.

Transponder merupakan device logika yang komplek dan sistem yang didesain untuk beroperasi pada daya sangat rendah. Gambar dari transponder ini dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Digital Signature Transponder

Enkripsi

Semua algoritma enkripsi secara teoritis dapat dipecahkan. Sebuah algoritma enkripsi dikatakan aman jika waktu untuk memecahkannya dibutuhkan waktu sangat lama.

Terdapat beberapa metoda penyerangan terhadap enkripsi yaitu:

• Scanning

Adalah pendekatan paling sederhana di mana penyerang mengirimkan respon random terhadap setiap challenge yang dihasilkan system keamanan. Waktu rata-rata untuk sukses dirumuskan menjadi:

= × 2(rb−1)s t R

di mana rb adalah panjang respon dalam bit, dan R adalah waktu perulangan sistem keamanan dalam detik. Misalkan saja waktu perulangan adalah 200 ms dan panjang respon 24 bit, maka waktu rata-rata untuk membobol sistem keamanan itu adalah 19,4 hari.

• Dictionary Attack

Merupakan pendekatan penyerangan yang kompleks di mana pihak penyerang membuat dictionary, dan respon disesuaikan dengan challenge dan dictionary yang diupdate setiap respon diberikan.


• Cryptoanalysis

Menggunakan pengetahuan dari algoritma. Penyerang mencoba untuk mencari solusi matematika dari masalah untuk mencari kunci enkripsi dengan jumlah terbatas pasangan challenge dan respon. Cara ini sangat sulit sekali dilakukan.


Rangkaian Supervision


Rangkaian ini digunakan untuk meyakinkan reliabilitas dalam aplikasi. Misalnya untuk eksekusi pemrograman transponder, penggunaan CRC untuk melakukan pemeriksaan terhadap command, data dan address yang diterima pada fasa penulisan transponder. Pada gambar 4 dapat dilihat blok diagram dari transponder crypto.


Gambar 4. Diagram Blok Crypto Transponder

Aplikasi RFID

Pada uraian sebelumnya dibahas mengenai beberapa tipe sistem RFID, dan perkembangannya. Penggunaan RFID dengan berbagai macam arsitektur, dapat diimplementasikan dalam berbagai macam aplikasi.






Inventory Control

Sistem penanganan barang pada proses manufaktur dan distribusi yang efisien dan hemat waktu, dapat disediakan dengan sistem identifikasi yang cepat dan aman.

Hal ini dapat dengan mudah direalisasikan dengan RFID, karena tidak memerlukan kontak langsung, maupun kontak optik. Dengan tambahan fitur anticollision sejumlah barang dapat diperiksa secara bersamaan. Pada aplikasi ini masalah lingkungan dan kecepatan merupakan peranan yang penting.

Transportasi

Kenyamanan dan efisiensi waktu menjadi tawaran yang menarik untuk pengunaan RFID pada bidang transportasi, di mana penggunaan sistem identifikasi yang cepat diperlukan. Contohnya adalah penggunaan tag RFID untuk menandai bawaan penumpang, dan pengganti tiket sehingga dapat mencegah antrian yang Panjang.


Keamanan dan Akses Kontrol
Contoh aplikasi pada bidang ini adalah sistem keamanan pada mobil, atau fasilitas tertentu, di mana untuk aplikasi ini diperlukan keamanan dengan level yang tinggi dan tidak mudah ditiru. Untuk kebutuhan ini dapat direalisasikan dengan generasi kedua tag RFID yaitu Digital Signature Transponder.

sobat JFzone....cuma mau sharing neh. Bagi yang familiar dengan programming, tentu sering membuat project. Tapi bagaimana kalau kita mau menerapkan project kecil-kecilan kita ke komputer orang? Dalam hal ini yang kita bahas adalah membuat program dengan Ms Visual Basic.Net, tentunya program VB.Net cukup berat dan tidak mungkin kita menginstal di kompie orang yang ingin menjalankan project kita.
Caranya tentu dengan membuat installer (.exe) seperti aplikasi windows lainnya. Tapi sebelumnya kita perlu menginstal windows installer 3.1 dan .Net framework 3.5(yang saya pakai). Untuk membuat installer exe dari VB.Net, yang pertama kita lakukan adalah membuka project kita terus cari File -> Add -> New Project.
Pilih Other Project Types (sebelah kiri) -> Setup and Deployment, terus pilih Setup Project (di sebelah kanan), lalu kita tentukan nama dan lokasi installer yang hendak kita buat.

Setelah selesai, maka kita akan masuk File System Setup, klik kanan Application Folder pilih Add -> Project Output seperti tampilan di bawah ini.

Setelah selesai, maka kita klik kanan dari primary output yang dibuat di atas, klik kanan create shortcut to Primary Output. Lalu kita rename Project Output sesuai nama project yang kita kehendaki.

Setelah selesai, maka lihat di bagian kanan, project yang telah kita create, klik kanan terus pilih build.

Setelah selesai, cari installer yang baru kita buat tadi di lokasi, dan coba instalkan di kompie lain. Setelah instal, untuk membuat shortcut di desktop, masuk ke drive C:/Program Files/Default Company Name/Nama Project kita -> send aja ke desktop. Project installer exe kita sudah selesai di-create.
Semoga bermanfaa

ne sobat JF's Zone....silahkan dicoba.....
 
Mulai dari Visual Basic 2008 keatas, terjadi perubahan cara mempublish projek. Orang yang terbiasa memakai Visual Basic 6 pasti akan kebingungan. Karena itu kali ini akan kami beritahu caranya.

Kategori: Visual Basic
Tingkat: Sangat Mudah
Waktu: 5-10 Menit



1. Buka Projek Anda

2. Pilih Menu Build > Build [Nama Project Anda]






Nanti Di bagian Status (Di bawah) akan muncul tulisan Build Succeeded






3. Buka Folder tempat Anda menyimpan data projek Anda

Misal:
Folder > Project1 > Project 1 > bin > Release > [Nama Aplikasi Anda].exe








4. File itu adalah file .exe dari aplikasi Anda

5. Untuk dapat dipakai pada komputer lain Anda hanya perlu copy paste file .exe itu
Jangan lupa dibutuhkan .Net Framework 3.5